Si pitung
Si pitung:R Narator:
T
Haji naipin: V Penjajah: C
Miin: S Bang
piun: R
Mpok pinah: M
Narator: Suatu hari di kampumg Rawabelong hiduplah sepasang
suami,istri yang bernama bang piun dan mpok pinah mereka mempunya anak bernama
pitung dan miin.pitung dititipkan kepada haji naipin guru ngaji dan beladiri
yang terkenal si kampung nya
Pitung:(lagi belajar bela diri)hiaat ,hiaat
Haji:Bagus pitung.ingat tung silat ntu Cuma buat melindungi
diri jangan kau pakai untuk menyakiti orang lain
Pitung:Baik guru!saya mengerti! Haji: baik guru
Narator: i haji
naipin mempunyai banyak murid merka taat dan patuh padanya siang hari meraka
mengaji dan belajar bela diri
Bang piun:kamu
senang tinggal di tempat haji naipin tung.
Pitung:senang
sekali yah disitu banyak temen
Bang piun:kamu
udah pinter ngaji ya Pitung:sedikit
yah
Bang
piun:syukurlah tung pokoknya kamu harus nurut sama guru kamu itu
Pitung:naik yah
aye bakalan jadi murid yang baik
Narator:keesokan harinya
Pitung:hoaaaaaaaam,hari
ini ibu masak apa mau pitung bantuin gak
Pitung:ibu lagi
masak makanan kesukaanmu udah kamu tidur aja lagi ga usah bantuin ibu Pitung:ya
sudah kalau begitu
Bang piun:pitung
jangan tidur lagi kamu gembalakan kambing ke pinggir hutan ada rumput hijau
kambing suka itu Pitung
: Baik ayah
Narator:pada
suatu hari bang piun ingin menjual kambingnya
Bang piun:pitung
tolong jual kambing ini dua ke pasar tanah abang jangan dijual kalo masih
terlalu murah
Pitung:baik yah
Narator:lalu si
pitung menggiring ke dua kambingnya ke pasar tanah abang
Pedagang:dik saya
tawar kambingmu seharga 750.000 boleh
Pitung:baiklah
Narator:dalam
waktu singkat si ptung sudah bias menghitung uang nya
Berandal:permisi
apakah kamu tau jalan.pegangsaan timur no.56
Pitung:Ooh
tinggal jalan lurus kemudian belok kiri di perempatan
Berandal:terima
kasih ya dik
Narator:setelah
beberapa saat si pitung menyadari uangnya sudah tidak ada di sakunya
Pitung:pasti
berandalan itu yang mengambilnya
Pitung:hei!berandalan
di mana uang ku
Narator:segera
pitung menghampiri barandalan tersebut dan melawanya.dan pitungpun menang
Berandal:ampun
tung bagaimana jika kamu menjadi guru kami jadi jaagoan pasar lumayan lo
Pitung:enak
saja,seharusnya kalian membantu nasib orang menderita disini kenapa malah
kalian rampas hartanya
Berandal:Bagaimana
caranya?jadikan lah kami pengikutmu
Pitung:baiklah,tetapi
kalian harus berjanji padaku
Berandal:iya tung
pasti
Narator:pitung
berpikir bagaimana caranya membantu rakyat miskin.akhirnya pitung menemukan
ide.memang harus ada korban rampasan
Pitung:baiklah
teman teman kita harus mencuri rumah tuan tanah dan tauke kemudian hasilnya
kita bagikan kepada rakyat miskin
Berandal:siap
tung siap
Narator:pada
malam hari di jembatan lima terjadi pencurian yang di lakukan pitung dan teman
temanya
Pitung : hari ini
kita akan mencuri dari rumah besar ini
Ingat jangan
sampai ketahuan Berandal:siap
Narator:aksi
pencurian pitung membuat serdadu dan polisi marah besar
Schout:apa saja
yang kalian kerjakan mengapa kalian tidak menangkap ornag itu
Serdadu:mereka
pergi tanpa meninggalkan sejejeak pun
Schout:tidak mau
tau pokoknya kalian harus menangkap orang itu
Narator:suatu
hari ketika si pitung sedang mencuri gerak griknya tercium oleh para serdadu
Serdadu:sekarang
kau tidak bias lari lagi
Narrator:si
pitung pun tertangkap tetapi suatu hari dia kabur
Serdadu:si pitung
kabur Schout:cepat temukan
dia
Schout :itu dia
di gerbang tembak dia
Narator:kemudia
si pituung tertembak tapi itu tidak mempan.lalu schout pun berpikir
Schout:bagaimana
pitung bias lolos ya
Narator:pada
suatu hari serdadu dan schout pergi ke kampong rawa belong mencari keberadaan
si ptung
Schout:ayo cepat
kumpulkan para lelaki di kampong ini
Serdadu:baik tuan
Narrator:akirnya
pok pinah,bang piundan haji naipin
Ditangkap karena
ada hubungan dengan pitung
Schout:hei cepat
katakana mengapa si pitung bias kabal terhadap peluru saya
Haji naipin:aku
tidak tau tuan
Schout:jangan
berbohong,atau kamu ingin saya tembak
Narator:dengan
berat hati haji pun memberitahunya
.di waktu yang
sama si pitung sedang berada di rumahnya
Schout:hei pitung
pitung keluar
Narrator:kemudian
terjadilah pertempuran antara schout melawan si pitung
Schout:hei
lemparkan elur busuk itu
Serdadu:baik tuan Schout:tembak dia sekarang Serdadu:baik tuan
Narator:tamatlah
riwayat si pitung.namun karena jasa jasanya bagi rakyat si pitung tetap di
kenal sebagai pahlawanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar